Saturday, October 18, 2014

ARD ZDF Rundfunkbeitrag

Salah satu topik yang membuat saya sempat bingung pada saat pertama kali datang ke Jerman adalah mengenai Rundfunkbeitrag. Sekitar 1 bulan setelah daftar diri di München tiba-tiba saya mendapatkan surat yang meminta saya untuk membayar pajak Rundfunk sebesar sekitar €17 per bulannya. Tentu saja saya kaget, karena di kamar saya tidak ada TV maupun radio. 

Jadi, apa itu Rundfunkbeitrag?
Rundfunkbeitrag adalah semacam pajak wajib yang diberlakukan oleh pemerintah Jerman untuk pemakaian alat-alat yang bisa menerima dan memancarkan sinyal, seperti TV, radio, smartphone, computer, jadi tidak hanya TV saja.
Dulu memang Rundfunkbeitrag hanya dibayar oleh orang yang memiliki TV atau radio, tapi mengingat sekarang kamu bisa melakukan streaming lewat hampir semua alat komunikasi, maka sejak Januari 2013 model pembayaran bukan lagi berdasarkan jumlah alat yang kamu punya melainkan setiap orang / setiap Wohnung. 

Apa saya harus membayar Rundfunkbeitrag?
Topik ini sering menjadi perdebatan diantara mahasiswa Indonesia, karena memang jumlah pajak yang harus dibayar cukup besar dan memberatkan. Banyak dari mahasiswa yang memilih untuk mendiamkan surat yang dikirim dan tidak membayar pajak dan sampai sekarang tidak mengalami konsekuensi apa-apa. Tapi balik lagi, pilihan ditangan kamu, apa memilih mau membayar atau mendiamkan. Yang pasti, jika kamu tidak membayar, harus juga siap dengan resikonya (misal dikirim denda, dll.)

Saya mendapatkan surat dari ARD ZDF Deutschlandradio, apa itu asli atau penipuan?
Kasus yang marak terjadi di Jerman adalah adanya oknum yang mengatasnamakan diri sebagai ARD ZDF Deutschlandradio dan mengirimkan kamu tagihan Rundfunkbeitrag. Jika kamu mendapatkan tagihan ini, ada baiknya cermati dulu surat yang kamu dapat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
  • Apakah nama kamu benar-benar tertera dalam surat? Gambar dibawah adalah contoh surat Rundfunkbeitrag palsu. Perhatikan bagian alamat yang dituju, hanya tertulis "An alle privaten Haushalte im Beitragsgebiet, Deutschland". Pada surat yang benar akan tertera secara jelas nama dan alamat kamu. 
  • Periksa lagi nomor rekening penerima yang dicantumkan di surat, apakah memang sudah cocok dengan nomor rekening milik ARD ZDF Radio. Silakan buka halaman ini untuk melihat daftar nomor rekening yang asli.
  • Jika kamu baru saja datang ke Jerman / belum pernah membayar Rundfunkbeitrag sebelumnya, maka pertama-tama kamu akan diminta untuk mendaftarkan diri, tidak langsung membayar. Daftarkan diri secara online ke www.rundfunkbeitrag.de
  • Jika kamu yakin surat yang kamu dapat adalah penipuan, laporkan ke pihak Rundfunkbeitrag untuk ditangani lebih lanjut. Jika masih ragu, tanyakan ke pihak Rundfunkbeitrag untuk memastikan keaslian tagihan kamu.
     

Friday, September 5, 2014

Internet dan Streaming di Jerman

Salah satu keuntungan (dan bisa dibilang kerugian) kuliah di Jerman adalah sambungan internet yang super cepat. Sayangnya, ketatnya pengawasan pemakaian internet membuat kita harus lebih hati-hati dalam surfing di internet.

Torrent
Seperti kalian-kalian, saya juga sangat hobi menonton serial-serial barat / Korea dan langganan memakai torrent. Tapi di Jerman JANGAN COBA-COBA MEMAKAI TORRENT. Karena penggunaan Internet disini diawasi dengan cukup ketat jadi jika kamu ketahuan mendownload / memakai Torrent maka kamu bisa dikenakan denda hingga ribuan Euro karena melanggar hak cipta.

Alternatif Torrent: STREAMING
Di Jerman sendiri saya lebih sering menggunakan jasa streaming untuk menonton serial-serial kesukaan saya. Justru menurut saya layanan streaming ini lebih nyaman karena kamu bisa langsung menonton serial yang kamu mau, tanpa perlu mendownload terlebih dahulu dan juga tidak membuat hard disk di komputer penuh.

PERLU DIINGAT: seperti Torrent, streaming juga beresiko mengundang virus ke dalam komputer kamu, jadi do it at your own risk. Tentunya saya tidak bertanggung jawab jika komputer kamu kemasukan virus dsb. (sampai sekarang sih saya masih belum memiliki masalah dengan hal ini)

Beberapa website yang sering saya pakai:
  • Serial Korea: dramacool (dot) com, drama (dot) net, viki (dot) com
  • Serial Barat: watchseries (dot) ag, watchseries-online (dot) ch
  • Variety Show, mis. Running Man: myksn (dot) net, isubs-squad (dot) com
  • Film: movie4k (dot) to
  • Lagu: biasanya untuk lagu saya cukup search di google dengan keyword "(lagu yang dicari) mp3" atau kalau bisa juga memakai Spotify untuk mendengarkan lagu tanpa perlu download dulu, dengan Spotify kamu juga bisa membuat playlist/radio sesuai lagu kesukaan.
  • eBook: untuk eBook bahasa Inggris di epubbud atau tuebl, eBook bahasa Jerman di boerze (dot) bz atau mygully, atau bisa langsung search di google dengan keyword "(judul buku) pdf" atau "(judul buku) epub"
  • Komik/Manga: onemanga (dot) me atau mangafox (dot) me

GEMA Block di Youtube
Bagi yang sering menonton video Youtube di Jerman pasti tahu istilah ini. Video-video Youtube di Jerman banyak sekali yang tidak bisa ditonton karena di block dengan alasan yang berhubungan dengan belum adanya ijin dari GEMA (saya juga kurang tahu menahu GEMA ini, juga ga pernah cari tahu sih). Untuk menonton video-video Youtube yang diblock oleh GEMA, kamu bisa download Youtube Unblocker di unblocker (dot) yt, semacam extension / add-on untuk browser kamu. Instruksi intalasi bisa kamu lihat di website mereka.



Friday, August 29, 2014

Vorprüfungsdokumentation

Beberapa universitas di jerman meminta kamu untuk menyerahkan bukti "Vorprüfungsdokumentation" (VPD) lewat uni-assist pada saat kamu mendaftar kuliah. Apa sebenarnya VPD dan bagaimana mendapatkannya?

Apa itu VPD?
VPD atau Vorprüfungsdokumentation adalah semacam sertifikat yang dikeluarkan oleh uni-assist yang berisi daftar nilai-nilai ijazah kamu yang sudah dikonversikan ke sistem nilai Jerman. 

Universitas apa saja yang mengharuskan saya menyerahkan VPD?
Daftar universitasnya bisa kamu lihat di link ini:

Apakah saya harus melakukan VPD?
Jawabannya: tergantung kebijakan universitas masing-masing. Beberapa universitas tidak mengharuskan VPD bagi lulusan Studienkolleg, tapi di beberapa universitas lainnya kamu diminta melakukan VPD (misal untuk pendaftaran di Uni Heidelberg jurusan Medizin, Zahnmedizin, Pharmazie). Cek website universitas masing-masing untuk memastikan.

Bagaimana saya melakukan VPD?
  • Kemudian, kirimkan dokumen-dokumen yang bersangkutan ke alamat uni-assist.
  • PENTING: Jangan lupa untuk memastikan apakah ada formulir tambahan tertentu yang harus kamu isi untuk proses VPD. Misal, di TUM ada formulir khusus yang harus kamu isi seperti ini (tidak bisa dipakai untuk universitas lain, maka dari itu lihat terlebih dahulu di website universitas apakah ada formulir khusus)
  • Setelah uni-assist selesai mengerjakan VPD kamu, maka dokumen-dokumen kamu akan dikembalikan lagi oleh uni-assist disertai dengan sertifikat hasil VPD.  
  • Setelah menerima ini, kirimkan semua dokumen-dokumen tadi beserta dengan FORMULIR PENDAFTARAN yang sudah kamu tanda tangani beserta dokumen tambahan lainnya LANGSUNG KE UNIVERSITAS. 
Jadi, singkatnya:
online Bewerbung uni-assist --> Bearbeitung --> dikirim kembali ke kamu --> Universitas

Apa yang harus saya perhatikan dalam proses VPD?
Proses VPD ini memakan waktu yang LAMA karena oleh uni-assist dokumen kamu baru dikerjakan setelah biaya sudah kamu transfer. Pengerjaan dokumen ini memakan waktu 4-6 MINGGU. Setelah itu uni-assist akan mengirimkan kembali dokumen ini ke kamu, waktu pengiriman bisa sekitar 1-3 MINGGU karena tentunya uni-assist tidak memakai layanan pengiriman express. Setelah itu baru kamu bisa mengirimkannya ke universitas, waktu pengiriman paling cepat sekitar 3 HARI - 1 MINGGU. Jadi SISIHKAN WAKTU YANG CUKUP untuk melakukan VPD ini.

Step by Step Mendaftar Lewat Uni-Assist

Saya mendapat cukup banyak pertanyaan tentang pendaftaran lewat uni-assist. Apa itu uni assist? Silakan buka link ini. Mendaftar lewat uni-assist memang saya akui cukup ribet karena harus mengisi satu-persatu data-data yang ada. Untuk memperjelas, berikut saya buat step by step pendaftarannya. Silakan klik gambar untuk memperbesar.

PENTING: Sebelumnya silakan BACA DULU informasi di website uni-assist:


untuk info step-by-step online application. Di dalam website ini sudah tertulis secara rinci apa saja yang perlu kamu lakukan. Tinggal melakukan urut sesuai yang tertulis maka saya kira pendaftaran kamu akan berjalan dengan mulus.

Selain itu perhatikan juga:
  • Deadline khusus yang diberikan oleh universitas (link)
  • Lihat di website universitas apakah kamu perlu mendaftar lewat uni-assist (ada kalanya lulusan Studienkolleg diminta langsung mendaftar ke universitas)
  • Apakah ada formulir pendaftaran khusus yang disediakan oleh universitas (link)
Karena saya rasa informasi lainnya dari website uni-assist sudah jelas, yang akan saya bahas adalah cara mengisi formulir, dari membuka account hingga mengirimkan formulir pendaftaran.  

1. Buka portal online application di http://www.uni-assist.de/online/ 

2. Jika kamu belum memiliki account, klik tombol "Registrierung" untuk membuka account baru. Jika sudah, cukup log in dengan mengklik tombol "Anmelden"



3.  Kamu akan diminta untuk mengisi data diri kamu untuk registrasi


Berikut contoh data diri yang perlu diisi


 4. Jika sudah berhasil maka kamu akan mendapatkan email untuk verifikasi dari uni-assist.


5. Cek inbox kamu, klik link yang diberikan untuk melakukan verifikasi email



6. Sekarang kamu bisa memulai pendaftaran. Klik tombol "Grundfragen" untuk mengisi data diri. Dengan mengisi data-data ini maka kamu tidak perlu mengulangnya setiap mengisi formulir pendaftaran baru, akan terisi secara otomatis (penjelasan lebih lanjut di gambar)
 


 




7. Periksa kelengkapan data kamu sekali lagi, untuk melanjutkan pengisian klik "Angaben Bestätigen un Weiter". Untuk memperbaiki data, klik "Angaben Verändern".
 



8. Kamu akan masuk ke halaman "Studienangebot Suchen" untuk mencari jurusan yang kamu inginkan.


9. Jika jurusan yang kamu inginkan ada di universitas pilihan kamu, kamu bisa memulai mengisi formulir pendaftaran.


10. Kamu akan dibawa ke halaman "Antrag" untuk melengkapi formulir pendaftaran. 



11. Untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan yang ada di Antrag, kamu bisa membaca post saya tentang hal tersebut disini: http://therookieadvisor.blogspot.com/2013/08/mengisi-antrag-auf-zulassung-untuk.html




12. Jangan lupa untuk mengupload dokumen-dokumen yang diperlukan untuk disertakan bersama formulir pendaftaran kamu. Dokumen-dokumen yang diperlukan bisa dilihat disini: http://therookieadvisor.blogspot.com/2013/06/dokumenuniversitas.html


13. Jika kamu sudah selesai mengisi formulir, PERIKSA DATA KAMU LAGI, apakah sudah lengkap dan benar, karena SETELAH DIKIRIMKAN DATA TIDAK BISA DIGANTI. Print formulir pendaftaran ini dengan mengklik "Antrag drucken". Kamu akan mendapatkan file pdf yang siap di print. Print-out formulir ini harus kamu tanda tangani dan kamu kirim sekali lagi secara pos ke uni-assist bersama dengan legalisir dokumen-dokumen yang tadi sudah kamu upload.


14. Klik "Elektronisch übermitteln" untuk mengirim formulir secara elektronik. PERHATIAN: Ini bukan berarti pendaftaran kamu sudah masuk, jika DOKUMEN KAMU SECARA POS sudah diterima oleh uni-assist baru pendaftaran kamu akan dikerjakan. 



 15. Untuk mendaftar ke universitas lain atau mendaftar jurusan lain, klik menu "Antrag" kemudain klik "Neuen Antrag anlegen"


16. Kamu bisa mengupload dokumen-dokumen yang diperlukan di menu "Dteien hochladen und verwalten"

17. Setelah semua pendaftaran selesai, BAYAR biaya pendaftaran lewat uni-assist. Cara membayar bisa dilihat di link ini: http://therookieadvisor.blogspot.com/2013/06/uni-assist-ev.html

18. PRINT FORMULIR PENDAFTARAN, kirimkan bersama LEGALISIR dokumen-dokumen kamu ke alamat uni-assist, bisa kamu lihat disini: http://www.uni-assist.de/kontakt.html (tidak saya tuliskan alamat rinci disini, takutnya setelah tulisan ini ditulis alamat uni-assist berubah)

19. Ikuti langkah-langkah selanjutnya yang tertulis di website ini: http://www.uni-assist.de/onlinebewerbung

 

Thursday, August 28, 2014

The Rookie Advisor UPDATE: Follow by Email

The Rookie Advisor sekarang menyediakan fitur Subscription atau Follow by Email, dimana kamu akan mendapatkan email berisi update terbaru dari The Rookie Advisor jika kamu mendaftarkan email kamu ke blog ini. 

Kenapa saya harus mendaftarkan diri?
Sebenarnya ini juga tidak wajib, karena saya sendiri juga tidak mendapatkan keuntungan uang / iklan dari blog ini. Tapi saya pikir dengan fitur "Follow by Email" ini kamu bisa mendapat banyak keuntungan, seperti:
  • Stay Up-to-date: kamu selalu up-to-date jika ada posting terbaru dari The Rookie Advisor sehingga tidak ketinggalan informasi.
  • No Sign-Ups/Registration: kamu tidak perlu membuat account Google / Blogger terlebih dahulu untuk bisa mengikuti atau subscribe blog ini, cukup mencantumkan email kamu.
  • No Spam: Jangan khawatir, blog ini tidak akan mengirimkan spam yang tidak perlu. Jika memang di hari tersebut tidak ada post terbaru, maka kamu tidak akan mendapat email dari The Rookie Advisor. Prinsipnya: No Post, No Email.

Bagaimana cara mendaftarkan email saya?
Berikut step by step untuk mendaftarkan diri ke blog ini (klik gambar untuk memperbesar)

1. Pada bagian "Follow by Email" yang terdapat di halaman sebelah kanan, masukkan email kamu, klik "Submit'


2. Sebuah halaman baru akan keluar berjudul "Email Subscription Request". Masukkan code CAPTCHA yang tampil di layar ke kotak yang ada (lihat gambar dibawah), kemudian klik "Complete Subscription Request"
 


3. Akan keluar halaman baru, yang bertuliskan "Your request has been accepted!". Setelah itu cek inbox email kamu. Kamu akan mendapatkan email dari FeedBurner yang berisi permintaan verifikasi email.


4. Buka email, lalu klik link yang ada di dalam email tersebut.



5. Kamu akan dibawa ke halaman yang bertuliskan "Email Subscription Confirmed". Selesai!



6. Kamu akan mendapatkan Email dari The Rookie Advisor jika ada posting terbaru di blog ini. Dibawah ini contoh emailnya.


Happy Reading :)

Mengurus kartu ATM yang hilang di Deutsche Bank

Kartu ATM merupakan salah satu barang yang terpenting bagi kita pelajar di Jerman. Namun ada kalanya kartu ATM ini bisa hilang, baik karena keteledoran kita atau hal lain. Tapi jangan panik, dengan langkah-langkah dibawah kamu bisa mengatasi masalah ini:
  1. SEGERA (and I mean SE-GE-RA, ga pake nunggu) laporkan kehilangan kamu ini ke kantor Deutsche Bank terdekat. Bilang bahwa kartu ATM kamu hilang dan minta untuk diblokir. Dengan begini pihak ketiga yang menemukan kartu ATM kamu tidak bisa memakai kartu ini untuk transaksi dan jika mereka memakainya di mesin ATM maka kartu akan "dimakan" oleh mesin ATM.
  2. Minta untuk mengurus pembuatan kartu ATM baru di Deutsche Bank
  3. Kartu ATM dan PIN-Brief (berisi PIN ATM kamu) akan dikirimkan secara terpisah dalam waktu sekitar 1-2 minggu.
  4. Untuk keamanan, setelah berhasil menggunakan ATM dengan PIN ATM dari PIN-Brief, ganti PIN dengan nomor pilihan kamu.
PS: Penggantian kartu ini dikenakan biaya, tanyakan terlebih dahulu berapa biaya yang harus kamu bayar untuk mengeluarkan kartu ATM baru.

1 Year Anniversary: The Rookie Revamp!

Tidak terasa blog ini sudah berumur satu tahun. Terima kasih kepada pembaca yang setia membaca tulisan-tulisan saya dan menuliskan pertanyaan-pertanyaan. Semoga blog ini bisa terus membantu!
Seiring dengan umur 1 tahun blog ini, saya terpikir untuk mengubah desain blog menjadi lebih mudah untuk digunakan. Dari beberapa pertanyaan-pertanyaan saya kira mungkin desain blog yang terlalu simpel (hanya ada postingan tanpa navigasi yang jelas) membuat pembaca bingung untuk menavigasi blog ini. Semoga desain yang baru lebih mudah untuk digunakan :)

Beberapa update dari desain blog yang baru:
  • Halaman depan diganti menjadi halaman Home (bukan post terbaru) yang berisi petunjuk penggunaan blog.
  • Logo The Rookie Advisor yang baru ;)
  • Judul post-post terbaru bisa dilihat di bagian kanan, tanpa harus meng-scroll terlebih dulu setiap post.
  • Ada tombol subscribe to posts dan comments
  • Blog Archives dan Label lebih mudah dilihat

Wie immer, saran, kritik, masukan, dan pertanyaan silakan ditulis dibagian comment dibawah post yang bersangkutan.  Happy Reading!

Terbang ke Jerman (dari Indonesia)

Mengingat jauhnya jarak Indonesia-Jerman tentu satu-satunya metode untuk berangkat ke negara tujuan kuliah kita ini adalah dengan pesawat. Setelah beberapa kali terbang pulang-pergi Jerman-Indonesia ada beberapa info yang bisa saya tulis.

1. Waktu Pembelian Tiket
Salah satu faktor penting bagi kita yang akan terbang pertama kali ke Jerman. Apakah membeli tiket pesawat sebelum atau sesudah mendapat visa? Jawabannya, tergantung! Jika kamu:
  • Membeli tiket pesawat jauh-jauh hari sebelum mendapat visa: maka keuntungannya adalah harga tiket yang dibeli tentunya lebih murah, tapi resikonya adalah pada saat hari H keberangkatan visa belum ada atau visa ditolak. Jadi, pintar-pintarlah menentukan tanggal keberangkatan dan jarak tanggal keberangkatan dengan proses pengajuan visa.
  • Membeli tiket pesawat setelah mendapat visa: opsi yang lebih aman, dengan resiko harga yang tidak bersahabat, apalagi calon mahasiswa biasanya berangkat ke Jerman pada bulan Agustus / September / Oktober (high season).
2. Memilih Maskapai Penerbangan
Ini juga tak kalah penting, karena kita akan menghabiskan waktu sekitar 12 jam di pesawat dan beberapa jam untuk transit. Sejauh pengalaman saya, maskapai penerbangan yang paling diminati adalah maskapai-maskapai penerbangan dari Timur Tengah, karena mereka menawarkan harga yang murah dengan kualitas bintang 5, antara lain Qatar Airways, Etihad, dan Emirates. Dari ketiga maskapai tersebut, saya sendiri lebih prefer Emirates, karena fasilitasnya yang nyaman, makanan yang enak, dan ada fasilitas Rail + Fly (link) dimana dengan membeli tiket pesawat Emirates kamu juga mendapatkan fasilitas untuk naik kereta (termasuk ICE) secara gratis dari tempat kamu ke kota airport tujuan. Untuk harganya, Emirates memang biasanya sedikit lebih mahal (beda sekitar 20-30 Euro) tapi ini juga tidak mutlak, tergantung dengan jam terbang dan tanggal terbang. Selain 3 maskapai diatas, masih banyak lagi airline yang bisa kamu gunakan, seperti KLM, Korean Air, Singapore Airlines, dll. (Bisa dicek di website airline tersebut apakah mereka melayani rute yang kamu inginkan)

3. Memilih Tempat Mendarat
Tidak semua kota di Jerman memiliki bandara. Jikalau ada, tidak semua melayani pesawat terbang jarak-jauh. Hampir semua pesawat jarak jauh akan mendarat di 4 bandara besar di Jerman:
  • Berlin (Tegel Airport)
  • München (Franz Joseph Strauß Airport)
  • Frankfurt (Rhein-Main Internationaler Flughafen)
  • Düsseldorf (Düsseldorf Flughafen)
  • Hamburg (Hamburg Flughafen)
Silakan lihat peta Jerman untuk mengecek, kota tempat tinggal kamu lebih dekat dengan kota mana.

4. Mendapatkan Tiket Murah
Untuk mendapatkan tiket murah, usahakan untuk terbang di masa low season (Januari-Maret, Mei, Juni, November). Kamu bisa mengecek dan membandingkan harga-harga tiket pesawat di skyscanner.com

5. Tiket Student
Bagi pemilik visa student ke Jerman, kebanyakan maskapai penerbangan menawarkan tiket student. Tiket ini biasanya lebih murah dan sebagai student kamu mendapat tambahan bagasi, jadi total bagasi yang diperbolehkan mencapai 40 kg (dari yang biasanya 23-30kg). Namun untuk membeli tiket student kamu harus melakukan reservasi secara langsung, baik dengan telpon atau mendatangi kantor maskapai tersebut, tidak bisa membeli secara online. Caranya:
  1. Cari tahu nomor telpon / alamat kantor ticketing maskapai penerbangan yang dituju
  2. Hubungi bagian reservasi
  3. Tanyakan apakah bisa reservasi student ticket
  4. Bayar biaya tiket dan kirimkan fotokopi / scan visa student kamu
  5. Tiket biasanya akan dikirim lewat fax / email
6. Memilih Jam Terbang
Sejauh pengalaman saya terbang dengan Qatar Airways, Emirates, dan Etihad, ketiga maskapai penerbangan ini menawarkan 2 jam keberangkatan setiap harinya, yaitu pagi/siang dan sore/subuh. Karena saya sendiri tidak tinggal di Jakarta, maka dalam membeli tiket pesawat juga harus saya perkirakan waktu yang dibutuhkan untuk terbang dari kota asal saya ke Jakarta, kemudian check in lagi ke penerbangan ke Jerman. 
  • Jam terbang pagi/siang hari (dari Jakarta): akan sampai di Jerman pada malam hari. Jadi dari pengalaman saya, maka saya harus terbang pada hari sebelumnya, menginap 1 hari di Jakarta, pagi berangkat ke airport, dan sampai sekitar pukul 10 malam. Biasa harga tiket lebih murah, tapi tidak disarankan bagi yang baru pertama kali berangkat ke Jerman karena transportasi penghubung di Jerman lebih jarang di malam hari (misal, jika harus pindah kota).
  • Jam terbang sore/subuh: akan sampai di Jerman pada siang hari. Jadi saya berangkat dari kota saya pada hari H pagi dengan Garuda Indonesia (agar tidak perlu pindah terminal, karena dengan maskapai lainnya kamu harus pindah dari Terminal 1 / 3 Soekarno Hatta ke Terminal 2 tempat keberangkatan internasional), check in lagi ke tempat check in penerbangan internasional. Sesampainya di Jerman, kamu bisa langsung naik kereta / bus ke kota tujuan, jadi tidak perlu menginap ekstra 1 hari lagi.
Tips: untuk menghindari antrian yang panjang saat check in, jangan lupa untuk terlebih dulu melakukan web check-in paling awal 24 jam sebelum terbang dan print boarding pass. Jadi saat tiba di bandara kamu cukup datang ke counter BAGGAGE DROP, tanpa perlu mengantri untuk check in (antrian di baggage drop biasanya lebih sedikit). Dengan web check-in kamu juga bisa memilih tempat duduk kamu.

Saturday, June 21, 2014

Biaya Hidup di Jerman (khususnya München)

Biaya hidup di Jerman memang beda di setiap kota. Misal di kota bekas Jerman Timur atau Berlin biaya hidupnya tentu lebih murah jika dibandingkan di kota-kota bekas Jerman Barat. Saya banyak mendapat pertanyaan, "München biaya hidupnya mahal banget ya?". Biaya hidup di München yang mahal juga menjadi salah satu alasan yang membuat beberapa mahasiswa mengurungkan niat untuk studi di kota dengan 2 universitas yang termasuk terbaik se-Jerman ini. Di halaman FAQ saya sudah menulis sedikit jawaban tentang topik ini, tapi sekarang saya bakal menulis perincian singkat tentang biaya hidup di München.

Perlu diingat terlebih dahulu: 
  • Biaya ini bisa lebih / kurang setiap bulannya (jadi bukan berarti setiap bulan pasti sebesar itu, ini hanya perkiraan biaya rata-rata
  • Biaya ini adalah biaya hidup saya setiap bulan, jadi bukan berarti semua orang yang tinggal di München mengeluarkan biaya sejumlah ini, bisa jadi jika mereka hidup lebih hemat atau lebih banyak bekerja sambilan pengeluarannya tidak sebanyak ini. Gaya hidup setiap orang berbeda
  • Untuk yang baru pindah ke München biasanya pengeluarannya tentunya lebih banyak karena harus membeli barang-barang kebutuhan lainnya seperti mebel, dll.
Oke, kita mulai dengan pengeluaran terbanyak setiap bulan:

1. Miete / Sewa Apartemen
Pengeluaran wajib yang memakan sebagian besar biaya hidup kita di Jerman. Tinggi rendahnya biaya hidup di Jerman bisa dibilang ditentukan oleh harga sewa apartemen kamu. Salah satu alasan kenapa München dianggap memiliki biaya hidup paling besar adalah karena Miete / harga sewa rata-rata di kota ini memang paling mahal se-Jerman (tapi memang masih termasuk murah dibandingkan kota-kota lain di Eropa seperti Paris, Roma, Zurich). Besarnya Miete juga tergantung dengan tipe tempat tinggal kamu. Berikut biaya sewa rata-rata di München:
  • Studentenwohnheim / Dorm, Privat maupun dari Studentenwerk:
    • Einzelzimmer (WC, Dapur dipakai bersama):     €200 - 275
    • Einzelapartment:                                                   €300 - 350
  • WG (flat share):                                                              €250 - 500
  • Einzelapartment (privat):                                                €300 - 700
Note: untuk WG dan Einzelapartment privat memang range harganya sangat bervariasi, karena ini tergantung dari besar kamar kamu, lokasi Wohnung, dll. Keuntungan dari Studentenwohnheim adalah selain murah, biasanya harga sewa sudah all inclusive, jadi termasuk biaya air, listrik, dan Heizung (di beberapa Studentenwohnheim malah juga termasuk internet). Untuk WG dan Einzelapartment privat, biaya ini biasanya belum termasuk biaya tambahan diatas.

2. Asuransi
Biaya asuransi gesetzlich setiap bulan untuk student, apapun perusahaan asuransinya, sebesar €78. Dengan biaya asuransi ini kamu bisa ke kebanyakan dokter tanpa perlu membayar biaya dokter, hanya membayar biaya obat

3. Makan
Biaya makan ini juga tergantung dari gaya hidup kamu, apakah kamu sering makan di luar atau masak sendiri. Let's say gaya hidup kamu seperti saya, standar-standar saja, tidak terlalu boros tapi juga nggak hemat-hemat amat (makan di luar seminggu sekali, siang makan di Mensa, masak pada hari-hari lainnya), berikut rinciannya:
  • Makan di luar:                                                               €5 - 8
  • Makan di Mensa:                                                          €2 - 4 per hari
  • Belanja:                                                                         €10 - 15 per minggu
Sebagai info: beberapa harga-harga barang kebutuhan sehari-hari di supermarket (jika membeli merk discounter seperti di Aldi / Lidl)
  • Susu:                                                                             € 0.55 / L
  • Telur:                                                                            € 0.99 / 10 butir
  • Roti Tawar:                                                                   € 0.55 
  • Cappucino bubuk:                                                        € 2.49 / 500 gr
  • Nasi:                                                                             € 0.99 / kg
  • Daging Ayam:                                                              € 2.79 / 400 gr
  • Air Mineral:                                                                 € 0.19 / 1,5 L (+ Pfand €0.25)
  • Bir (kaleng):                                                                 € 0.99 / 500 ml
  • Kentang:                                                                       € 0.90 / kg
  • Chicken Nugget:                                                          € 2.79 / 500 gr
  • Shampoo / Sabun                                                         € 1 - 3 
  • Spaghetti:                                                                     € 0.55 / 500 gr
 
4. Pulsa HP & Internet
Kebanyakan student Indonesia menggunakan kartu prabayar, jadi kamu tinggal mengisi pulsa setiap bulannya. Ini memang lebih murah dibandingkan jika menggunakan Vertrag, meskipun kamu hanya mendapat kuota internet terbatas. Tapi kebanyakan handphone sekarang juga dilengkapi fasilitas wifi jadi kamu bisa memakai internet wifi di rumah, tanpa harus memerlukan banyak kuota internet. Rata-rata orang-orang disini menghabiskan sekitar €10 hingga 15 sebulan untuk pulsa prabayar. 
Sedangkan untuk internet, ini juga tergantung dimana kamu tinggal. Jika kamu beruntung mendapatkan tempat di Studentenwohnheim milik pemerintah, maka kamu mendapatkan internet secara gratis (alias sudah termasuk dengan harga sewa). Tetapi jika kamu tidak mendapatkan internet di tempat tinggal kamu, maka kamu perlu mengurus Vertrag internet, biasanya harganya sekitar €15 - 25 sebulan.

5. Lain-Lain
Biaya lain-lain ini maksudnya biaya untuk hiburan, sedikit belanja, biaya tidak terduga, dll. Berikut sedikit rincian contoh biaya lain-lain:
  • Nonton bioskop:                                                            € 5.5 - 8
  • Museum:                                                                        € 3 - 4
  • Wohnheim Party:                                                           € 3
  • Harga Baju di H&M:                                                     € 10 - 20
  • Obat:                                                                              € 6 - 10 

Dalam kasus saya, rincian biaya hidup saya tiap bulan seperti ini:
  • Miete:                                                                            €  254
  • Asuransi:                                                                       €    78
  • Makan di Mensa:                                                           €   60
  • Makan di Luar:                                                              €   30
  • Belanja kebutuhan hidup:                                              €   60
  • Pulsa:                                                                             €   15
  • Internet:                                                                          €  25
  • Lain-Lain:                                                                      €   50
  • Total:                                                                              € 572                                            
Selain biaya bulanan, ada juga biaya hidup yang harus kamu keluarkan per semester atau per 3 bulan, seperti:

1. Biaya Kuliah
Kuliah di Jerman tidak 100% gratis. Biaya kuliah (Studiengebühr) memang sudah dihapus, tapi kamu masih tetap harus membayar sumbangan wajib untuk biaya administrasi dan sebagainya. Untuk di München biaya ini sebesar €111 per semester.

2. Semesterticket
Jika kamu misal punya sepeda, maka kamu tidak perlu membayar semesterticket (di München) tapi jika kamu sering menggunakan transportasi umum untuk kuliah, maka kamu perlu membeli semesterticket sebesar €141 per semester

3. ZHS Membership (optional)
Dengan membership ZHS (Zentral Hochschulsport) kamu bisa memakai sarana olahraga yang dimiliki di universitas secara bebas dalam 1 semester. Saya sendiri memiliki member ZHS untuk renang, biayanya €15 per semester. Untuk olahraga lainnya (selain renang) malah lebih murah lagi, hanya €7,5 per semester.

4. GEZ
GEZ adalah pajak untuk Rundfunk, mencakup radio, laptop, TV, smartphone, dll. Pajak ini jumlahnya €19 per bulan dan dibayar setiap 3 bulan sekali, sejumlah €57. Banyak juga orang yang tidak bayar pajak ini, tapi saya sendiri bayar karena kewajiban membayar sudah dimasukkan ke dalam Mietvertrag.

Total: € 111 + €141 + €15 + (2 * €57) =  €381 per semester

Tentunya ini tidak bisa dijadikan patokan bahwa biaya hidup di Jerman / München untuk semua orang sebesar ini karena seperti yang sudah saya tulis tadi, saya sendiri tidak terlalu boros tapi juga nggak hemat-hemat amat jadi tentunya ada yang biaya hidupnya lebih kecil ataupun lebih besar dari saya. Biaya hidup saya juga tidak setiap bulan pasti sejumlah ini, karena ada saatnya misal saya mengeluarkan uang lebih (untuk liburan, belanja baju jika musim diskon, beli oleh-oleh jika akan pulang ke Indonesia, dll.) tapi sebagai gambaran saja, dengan modal awal €8.040 di account Deutsche Bank kamu (dengan maksimal pengambilan sekitar €670 per bulan), jumlah itu masih cukup untuk hidup di München.

Apa bisa menutup biaya hidup kamu ini dengan kerja sambilan?
Jika kamu masih Sprachkurs / belajar bahasa, dimana kamu memiliki banyak waktu luang untuk bekerja sambilan, maka mungkin masih bisa, tapi dari pengalaman saya, gaji yang saya dapat dari bekerja sambilan tidak cukup untuk menutupi biaya hidup, karena saya sendiri tidak memiliki banyak waktu untuk bekerja sambilan, terlebih jika memasuki masa-masa ujian. Untuk topik seputar kerja sambilan bisa dilihat di sini

Kerja Sambilan di Jerman

Bisa dibilang ini adalah salah satu topik yang paling sering ditanyakan ke saya. Salah satu keuntungan menjadi pelajar di Jerman adalah kita bisa kerja sambilan selama beberapa hari dalam satu tahun dan ini semua legal. Gaji yang didapat juga tidak sedikit jika dirupiahkan.

Apa mencari kerja sambilan di Jerman susah?
Ini tergantung dari kota dimana kamu tinggal. Biasanya di kota-kota yang lebih besar maka kesempatan kamu untuk mendapatkan kerja lebih banyak. Di München misalnya, banyak sekali lowongan kerja untuk Aushilfe / Student di toko-toko.

Kita bisa bekerja di Jerman sebagai posisi apa saja?
Kebanyakan dari pelajar di Jerman bekerja sebagai Aushilfe atau pekerja sambilan. Aushilfe ini biasanya bekerja sekitar 10 - 20 jam per minggu dan gaji yang didapat maksimal €450 (karena lebih dari ini akan dikenakan wajib pajak). Kamu bisa bekerja di bagian Service (melayani pembeli, mengambil order) seperti di McDonald's, Burger King, KFC, etc. Atau bisa juga di museum, bioskop, perpustakaan, pabrik, hingga asisten peneliti di laboratorium.

Berapa hari kita bisa bekerja di Jerman?
Standarnya untuk student asing kamu dibatasi maksimal 120 hari kerja full time ATAU 240 hari kerja part time. Untuk lebih pastinya bisa kamu lihat di Nebenbestimmungen (Kertas kecil panjang yang kamu terima bersamaan dengan kartu ijin tinggal kamu)

Berapa gaji yang diterima?
Untuk Aushilfe, gajinya dihitung per jam dan tingginya gaji tergantung kota kamu. Misalnya di München, karena biaya hidup cukup tinggi, maka gaji minimal untuk Aushilfe sekitar €8 per jam, tapi di kota lain seperti Berlin sekitar €5 - €7 per jam. Jika gaji kamu tidak melebih €450 maka kamu tidak harus membayar pajak.

Apa saja syarat yang diperlukan untuk mendaftar kerja?
Secara umum syarat yang diperlukan antara lain fotokopi paspor, ijin tinggal, Arbeitserlaubnis (kertas panjang kecil yang kamu dapat bersama dengan kartu ijin tinggal), Immatrikulationsbescheinigung, bukti asuransi. Untuk kamu yang akan bekerja di bagian Gastronomie / makanan, maka kamu perlu Gesundheitszeugnis atau sertifikat kesehatan. Ini bisa dibuat di kantor departemen kesehatan atau di dokter-dokter yang sudah memiliki ijin untuk mengeluarkan ini (Google: Gesundheitszeugnis "nama kota")

Bagaimana mengetahui lowongan kerja yang ada?
Banyak caranya! Bisa melalui internet di kimeta.de, jobmensa.de, dll. Atau melihat di website masing-masing perusahaan, misal: di McDonald's atau KFC selalu ada bagian Karriere dimana akan ditulis lowongan-lowongan di cabang-cabang mereka di Jerman. Atau cukup jalan-jalan ke Hauptbahnhof atau pusat kota kamu, dimana ada banyak toko-toko. Biasanya disana sering ditempel lowongan kerja (misal: Verstärker gesucht! Stellenangebote, etc.)

Apakah kerja part time di Jerman dianjurkan?
Ini juga kembali lagi ke tiap orang masing-masing, bagaimana mereka bisa mengatur waktu. Intinya: jangan lupa, kamu kesini buat belajar bukan buat kerja. Jangan jadikan kerja part time sebagai cara untuk membiayai kuliah / biaya hidup kamu disini (karena nggak akan cukup) tapi jadikan kerja part time sebagai sarana untuk mendapatkan sedikit uang saku, memperbaiki bahasa Jerman kamu, dan memberi pengalaman di dunia kerja. Jika memang kerja part time kamu mengganggu studi kamu, maka kamu juga harus bisa mengambil keputusan untuk berhenti. Selamat belajar sambil bekerja :)

Wednesday, May 21, 2014

Makan Luar Murah di München

Sebagai mahasiswa dengan uang jajan pas-pasan makan luar di restoran atau cafe memang sesuatu yang jarang saya lakukan. Apalagi harga makanan restoran di München juga cukup tinggi, rata-rata sekitar 8 Euro, karena itu saya lebih memilih untuk memasak makanan sendiri, enak nggak enak yang penting kenyang :) 

Tapi terkadang juga ada saatnya keinginan untuk makan di luar muncul, apalagi ditambah dengan cuaca sekarang yang hangat dan sangat mengundang untuk keluar rumah. Selama hampir setahun tinggal disini, saya menemukan beberapa alternatif untuk makan murah di luar.

1. Gunakan Gutschein
Ini khususnya untuk makanan-makanan fast food seperti McDonalds, KFC, Subway, Burger King, dll. Hampir setiap bulan atau beberapa bulan sekali mereka akan menerbitkan kupon-kupon diskon untuk berbagai macam menu. KFC contohnya, dengan memakai Gutschein KFC kamu bisa memesan menu bucket berisi 6 ayam, 2 soft drink, dan 2 french fries ukuran large dengan harga €13.99 saja. Tanpa kupon harga menu ini bisa sekitar €20 atau lebih. Sangat cocok bila sedang pergi makan diluar dengan teman. Gimana caranya mendapatkan Gutschein? Cukup Google saja: Gutschein "nama restoran" "nama bulan dan tahun". Setelah mendownload Gutscheinnya, kamu tinggal menunjukkan Gutschein ke pegawai restoran pada saat memesan. Selain itu, ada beberapa lokasi KFC-KFC tertentu yang bahkan menawarkan free refill untuk minuman.

2. Mittagsmenu
Hampir semua restoran menawarkan Mittagsmenu. Harganya bisa jauh berbeda dengan harga malam hari atau harga normal. Misal di salah satu restoran India favorit saya, dengan Mittagsmenu saya bisa mendapatkan 1 main course + 1 porsi nasi + 1 chai tea dengan harga €5,50 dimana pada malam hari main course ini dijual dengan harga sekitar €7. 

3. Take Away
Banyak restoran memasang harga lebih mahal jika kamu makan di tempat, semacam service charge. Harga menu take away biasanya lebih murah untuk masakan yang sama, bahkan terkadang porsinya lebih banyak. Restoran pasta favorit saya contohnya, seporsi Spaghetti Marinara harganya €4,5 jika take away, porsinya benar-benar banyak (cukup untuk 3x makan). Harga untuk makan di tempat sekitar €7.

4. Makan di IKEA
Berbeda dari kebanyakan orang yang pergi ke IKEA untuk membeli mebel, saya justru sangat suka pergi ke IKEA Restaurant. Makanan di Ikea termasuk murah, dan yang paling menarik lagi, jika kamu mempunyai kartu IKEA Family maka kamu bisa mendapat gratis hot chocolate, kopi, teh dan gratis refill! Membuat kartu IKEA Family ini juga tidak dipungut biaya. Menu favorit saya tentunya swedish meatball atau Köttbular. Harganya sekitar €4-5 tergantung ukuran.

Jika kamu mungkin punya tambahan tips-tips atau tempat makanan murah, bisa juga menambahkan di bagian komentar di bawah!

Friday, March 14, 2014

Jenis Tempat Tinggal di Jerman

Beberapa waktu lalu saya pernah menulis post tentang cara mencari akomodasi di Jerman, tapi setelah saya baca lagi post tersebut saya sadar bahwa saya belum menulis tentang bagaimana model tempat tinggal di Jerman itu sendiri. Di Jerman ada beberapa pilihan tempat tinggal, antara lain:

1. Studentenwohnheim (dormitory / asrama)
Ini merupakan pilihan favorit para mahasiswa di Jerman karena harganya yang sangat miring, serta hampir semua kamar di Studentenwohnheim ini sudah all inclusive, yang berarti sudah dilengkapi dengan mobel, sambungan internet, listrik, pemanas, dll. Biasanya ada Studentenwohnheim yang berjenis WG, dimana di setiap lantai terdapat beberapa apartemen, dan di dalam apartemen tersebut terdapat beberapa kamar lagi. Kamu menempati salah satu diantara kamar tersebut. Namun ada juga Studentenwohnheim dengan model seperti kamar hotel, dimana di satu lantai langsung terbagi menjadi kamar-kamar.
Keuntungan tinggal di Asrama: selain harga murah, kamu akan tinggal bersama banyak orang dari berbagai macam negara, tentunya ini bagus untuk bisa melatih bahasa Jerman kamu dan juga memperluas pergaulan.
Kerugian tinggal di Asrama: berdasarkan cerita dari beberapa teman, ada beberapa dari mereka yang mengaku cukup sering terganggu karena di asrama mereka sering diadakan party. Selain itu, jika kamu tinggal di asrama dimana kamu harus berbagi kamar mandi / dapur, terkadang ada juga tetangga yang kurang bersih dalam memakai dapur / kamar mandi.

2. WG (Flatshare)
Sebagian besar dari mahasiswa yang tidak mendapatkan tempat di Studentenwohnheim kebanyakan tinggal di WG / flatshare, dimana beberapa orang mahasiswa (misal 2-5 orang) menyewa sebuah apartemen, dan setiap orang mendapat satu kamar. Biasanya mereka berbagi daput, kamar mandi, biaya internet dan listrik, dll. 
Keuntungan tinggal di WG: Jika kamu menemukan flatmate yang cocok dengan kamu, maka tinggal di WG bisa menjadi sangat seru, dimana kamu bisa melakukan kegiatan bersama dengan flatmate kamu. 
Kerugian tinggal di WG: Harga kamar WG biasanya lebih mahal dari harga Studentenwohnheim, dan seringkali tidak all inclusive, dimana kamu harus membayar listrik dan telefon secaa patungan. Selain itu ada kemungkinan kamu kurang cocok dengan flatmate di WG.

3. Einzelapartment (studio apartment)
Alternatif lainnya adalah memiliki apartemen sendiri berupa Einzelapartment. Layaknya studio apartment, kamu mendapat 1 kamar dengan kamar mandi dan dapur sendiri.
Keuntungan tinggal di Einzelapartment: Pastinya kamu lebih memiliki kebebasan jika tinggal di apartment, karena kamu tinggal sendiri. Selain itu kamu juga tidak perlu share kamar mandi dan dapur dengan orang lain.
Kerugian tinggal di Einzelapartment: Segala sesuatu harus kamu urus sendiri, kebanyakan Einzelapartment bahkan tidak möbliert, jadi kamu harus membeli mebel sendiri, mendaftarkan paket internet, dll. Ini akan menjadi repot jika kamu misal harus pindah dari apartemen kamu dan harus mengangkut semua mebel. Tinggal sendiri juga kadang bisa membuat kamu merasa kesepian. 

Dari 3 jenis tempat tinggal ini, tentunya tergantung kamu masing-masing, mana yang lebih cocok. Tapi bagi mahasiswa-mahasiswa baru, saya sarankan untuk tidak berpatok pada satu jenis tempat tinggal saja dalam mencari tempat tinggal, karena mencari akomodasi di Jerman bukan hal mudah, sehingga untuk bisa mendapat tempat tinggal sendiri saja sudah merupakan suatu keberuntungan.

Saturday, March 1, 2014

Sistem Kuliah di Jerman

Tidak terasa saya telah berkuliah di TU München selama 1 semester. Meskipun saya sendiri masih sangat baru di Jerman, tapi saya akan mencoba menceritakan apa yang saya dapatkan selama berkuliah 1 semester di Jerman ini, terutama mengenai sistem dan struktur perkuliahan di Jerman. Perlu diingat bahwa tulisan saya ini berdasarkan apa yang saya alami di TU München, tentunya untuk setiap universitas atau jurusan tidak selalu sama.

1. Tidak ada sistem SKS
Salah satu hal yang pernah diutarakan orang tua saya sebelum saya berangkat untuk melanjutkan studi yaitu, "Kalau bisa ambil SKS sebanyak-banyaknya, biar cepet selesai kuliahnya". Dari cerita teman-teman yang berkuliah di Indonesia sendiri memang setahu saya terdapat sistem SKS, dimana jika kamu mengambil banyak SKS maka kamu bisa lulus lebih cepat. Di jurusan saya tidak berlaku sistem seperti ini. Setiap semester kamu akan mendapatkan jadwal pelajaran (Stundenplan) dan disini terdapat list mata kuliah wajib (Pflichtmodul), yang berarti mata kuliah ini harus diambil pada semester ini, dan juga mata kuliah pilihan (Wahlpflichtmodul). Setiap mata kuliah Wahlpflicht ini memiliki kredit poin tertentu. Universitas akan memberitahukan, berapa banyak kredit yang harus kamu kumpulkan selama masa kuliah. Misal, untuk jurusan saya, saya harus minimal mengumpulkan 24 kredit poin (untuk mata kuliah pilihan saja).

2. Perkuliahan (Vorlesung)
Satu kali pertemuan biasanya berlangsung selama 1 jam atau 2 jam pelajaran, dimana 1 jam pelajaran = 45 menit. Di Jerman berlaku kebiasaan "Akademisches Viertel", yaitu misal: di jadwal pelajaran ditulis bahwa mata kuliah tersebut berlangsung pada pukul 8 - 10. Pada prakteknya, perkuliahan akan dimulai 15 menit setelah jam 8, dan diakhiri 15 menit sebelum jam 10. 

3. Ruang Kuliah (Hörsaal)
Khususnya bagi mahasiswa Bachelor, biasanya semester-semester awal, kamu akan bergabung dengan mahasiswa-mahasiswa dari jurusan lainnya yang mirip dengan jurusan kamu, karena pada semester awal biasanya mata kuliah yang kamu ambil adalah mata kuliah dasar yang juga dipelajari oleh mahasiswa dari jurusan lain, seperti Kimia, Fisika, dll. Jadi jangan heran, jika ruang perkuliahan dipenuhi dengan 300 hingga 500 orang mahasiswa. Seiring dengan berjalannnya waktu, jumlah ini akan makin mengecil, mengingat pelajaran kamu yang juga makin spesifik.

4. Ujian
Kebanyakan jadwal ujian hanya satu kali tiap semester, yaitu pada akhir semester. Tidak ada sistem UTS. Selain itu, jadwal ujian untuk universitas dan Fachhochschule juga berbeda. Di universitas, ujian dijadwalkan pada 2 minggu sebelum dan sesudah libur semester. Sedangkan pada Fachhochschule, ujian berlangsung sebelum libur semester, jadi kamu bisa benar-benar menikmati liburan.

5. Absensi
Di Jerman tidak ada absensi, jadi kamu benar-benar dibebaskan dari keharusan untuk datang ke perkuliahan. Yang penting, lulus ujian. Ada mata kuliah-mata kuliah tertentu yang mewajibkan kamu untuk hadir (misal mata kuliah peraturan-peraturan di laboratorium). Untuk mata kuliah seperti ini kamu akan diberitahukan sebelumnya bahwa kamu harus hadir.

6. Praktikum
Untuk semester pertama ini saya baru melakukan 1 Praktikum, yaitu praktikum Fisika. Praktikum ini juga pada akhir masa praktikum ada ujian praktek, dimana ini akan dinilai. Selama praktikum kamu akan ditemani oleh tutor / mahasiswa pembimbing untuk membantu kamu jika kesulitan (tentunya tidak pada saat ujian). Biasanya selain harus praktek, kamu juga harus menulis Protokoll atau laporan praktikum.

7. Übung / Tutorial
Pada saat perkuliahan / Vorlesung kebanyakan professor akan mengajarkan teori-teori, sedangkan untuk praktek dan penyelesaian soal akan dikerjakan pada saat Übung. Pengajar Übung / Tutor biasanya adalah mahasiswa juga. Di Übung ini kamu akan diberi soal dan diberi kesempatan untuk bertanya jika kamu merasa kesulitan mengerjakan.


Sebenarnya masih ada banyak aspek-aspek yang belum saya tulis, seperti magang, karya wisata (Exkursion), dan lain sebagainya, karena saya belum melakukan hal-hal tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu tentunya post ini akan saya update lagi, jika hal-hal tersebut sudah saya lakukan.

FAQ

[UPDATED 20.05.2017]

Sejak mulai menulis blog ini saya sering mendapatkan pertanyaan seputar studi di Jerman yang sebenarnya sudah saya tulis dengan jelas di post-post saya. Sebagian pertanyaan yang ditanyakan umumnya sama, maka dari itu saya mencoba mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan ini di halaman FAQ ini. Saya mohon bagi pembaca untuk membaca dulu FAQ ini sampai habis, sehingga tidak perlu menanyakan hal yang sama. Jika ada pertanyaan atau hal yang kurang jelas, silakan meninggalkan komentar di post yang bersangkutan atau di halaman FAQ ini :)

Nanya dong, gimana caranya kuliah ke Jerman?
Tolong baca blog ini dari awal ya, step by stepnya sudah saya tulis di halaman Home :)

Apakah saya wajib membayar 8.040 Euro untuk ke Jerman?
Ya, untuk bisa mengajukan visa studi kamu wajib mempunyai rekening di Deutsche Bank dan di dalam rekening tersebut harus sudah ada uang sebesar 8.040 Euro

Apa jumlah sebesar ini tidak bisa dicicil?
Bisa, asal pada saat pembuatan visa kamu harus sudah mentransfer 8.040 Euro

Berapa biaya hidup di München? Dengar-dengar München kota paling mahal di Jerman?
Jumlah ini relatif dan sangat ditentukan oleh besar sewa kamar (Miete) kamu. Memang benar, sewa Miete di München lebih mahal dari kota-kota lainnya untuk kamar privat. Jika kamu bisa mendapat kamar di Studentenwohnheim (asrama) maka kamu hanya perlu membayar sekitar 200-300 Euro per bulan. Untuk biaya-biaya lainnya saya rasa besarnya hampir sama dengan kota-kota lain di Jerman barat (seperti harga barang di supermarket, harga makanan di Mensa, dll.) Tentunya biaya hidup ini bervariasi, tergantung cara hidup kamu (apakah kamu memasak sendiri atau makan luar, dll.). Tapi saya rasa sekitar 750 Euro sudah sangat cukup untuk hidup di München. Untuk rinciannya di post ini.

Gimana caranya mendapat tempat tinggal?
Saya sudah pernah menulis juga post tentang ini, silakan kamu cari postingnya di blog ini.

Apakah ada beasiswa untuk S1 / Studienkolleg?
Sejauh yang saya tahu, tidak. Atau jika ada pun maka sangat jarang. Untuk beasiswa kebanyakan diperuntukkan untuk S2 atau Doktor.

Apakah di Jerman bisa bekerja sambilan?
Untuk Studienkolleg, saya kurang tahu pasti tapi seingat saya bisa. Untuk program S1 keatas, kita sebagai mahasiswa asing diberi kesempatan bekerja 120 hari full time dalam setahun. Gaji kerja untuk taraf student di Jerman sekitar €8-€12 per jam, tapi tentu saja ini bisa bervariasi tergantung dari jenis pekerjaan dan pemberi kerja. Tentu saja untuk membiayai biaya hidup kita di Jerman dalam setahun tidak mencukupi, maka dari itu deposit €8.040 sangat diperlukan. Salah satu syarat yang penting untuk bisa bekerja di Jerman adalah kemampuan bahasa Jerman. Silahkan membaca post ini untuk info lebih lengkap.

Untuk perpanjang visa, apa saya perlu €8.040 juga?
Ini sangat bergantung dengan tempat tinggal kamu. Di tempat saya München perlu jumlah uang minimal sekitar €7900 untuk memperpanjang visa, sedangkan di kota lain ada yang menetapkan jumlah minimal sebesar €5000 dan sebagainya. Silakan buka website Ausländerbehörde (Imigrasi) kota kamu masing-masing

Mana yang lebih baik, Studienkolleg di Indonesia atau Jerman?
Untuk info lengkap tentang Studienkolleg ada di halaman ini. Pertanyaan yang sama juga sudah saya jawab disana.

Nilai ujian bahasa Jerman / Ijazah saya sekian, apa cukup untuk diterima di Studkol XX / Universitas Y?
Dimohon untuk tidak menanyakan hal-hal seperti ini ya, karena jawaban saya akan selalu sama: tidak tahu. Masalah kamu diterima atau tidaknya hanya pihak yang bersangkutan yang bisa menentukan, dan setiap tahun bisa berubah jadi saya tidak bisa memberikan garansi apakah dengan nilai kamu sekarang kamu bisa diterima / tidak.

Saya sudah mengapply visa pada tanggal X bulan Y, tapi sampai sekarang visa saya belum keluar, apakah visa saya diterima? Kapan visa saya bisa keluar? Apakah karena melakukan hal X / Y akan mempengaruhi diterima / ditolaknya visa saya?
Seperti saya tulis diatas, saya tidak bisa memberi jawaban kapan visa kamu akan keluar, apakah visa kamu akan diterima. Saya hanya bisa memberi tahu syarat-syarat pengajuan visa, apa yang saya bawa dan apa yang saya lakukan ketika saya mengajukan visa. Sepengetahuan saya, so lange kamu sudah memenuhi syarat-syarat yang diminta oleh kedutaan serta memiliki tujuan yang jelas untuk kuliah di Jerman maka pengajuan visa kamu akan diterima. Ditolaknya visa biasanya karena syarat yang belum lengkap atau belum memiliki tujuan yang jelas (misal, hanya untuk Sprachkurs). Tapi kembali lagi, saya tidak bisa menentukan apakah visa kamu akan keluar atau tidak. Jika kamu memiliki pertanyaan tentang visa kamu, ragu apakah dokumen kamu sudah lengkap atau belum, silakan tulis email ke Bagian Visa di Kedutaan Jerman.

Apa saya bisa minta email / Whatsapp / Line / Facebook untuk bertanya lebih lanjut?
Karena berbagai alasan maka saya mohon maaf bahwa saya tidak bisa mencantumkan alamat email pribadi / nomor telepon / Facebook / Line. Untuk masukan, saran, pertanyaan, bisa kamu tulis di bagian "Comments". Saya selalu mendapatkan email dari Blogger, jika ada yang menulis komentar di blog ini, jadi komentar kamu pasti akan terbaca. Mohon maaf jika komentar kamu tidak bisa langsung saya balas khususnya di masa-masa ujian dimana saya juga jarang online dikarenakan harus mempersiapkan ujian. Selain itu, dengan meninggalkan comment pertanyaan kamu bisa dilihat oleh semua pembaca, sehingga meminimalkan kemungkinan pertanyaan dobel.

[UPDATE 20.05.2017]
Hallo, saya lulusan Studkol Indo mau mendaftar ke TUM, apa harus apply lewat Uni-Assist?
Tidak. Bisa dibaca disini, bagian: "Who does not have to apply via uni-assist?" tertulis "Applicants who have completed preparatory studies in a Studienkolleg in Germany". Jadi jika sudah selesai Studienkolleg dan mempunyai ijazah FSP, bisa apply langsung ke TUM.

Jika ada yang kurang jelas atau ada pertanyaan lainnya yang ingin ditanyakan, silakan tulis komen di bawah ini. Baca juga sebelumnya posting-posting saya yang lainnya, karena bisa saja pertanyaan yang ingin kamu tanyakan sudah pernah saya bahas sebelumnya. Semoga membantu!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...