Friday, March 14, 2014

Jenis Tempat Tinggal di Jerman

Beberapa waktu lalu saya pernah menulis post tentang cara mencari akomodasi di Jerman, tapi setelah saya baca lagi post tersebut saya sadar bahwa saya belum menulis tentang bagaimana model tempat tinggal di Jerman itu sendiri. Di Jerman ada beberapa pilihan tempat tinggal, antara lain:

1. Studentenwohnheim (dormitory / asrama)
Ini merupakan pilihan favorit para mahasiswa di Jerman karena harganya yang sangat miring, serta hampir semua kamar di Studentenwohnheim ini sudah all inclusive, yang berarti sudah dilengkapi dengan mobel, sambungan internet, listrik, pemanas, dll. Biasanya ada Studentenwohnheim yang berjenis WG, dimana di setiap lantai terdapat beberapa apartemen, dan di dalam apartemen tersebut terdapat beberapa kamar lagi. Kamu menempati salah satu diantara kamar tersebut. Namun ada juga Studentenwohnheim dengan model seperti kamar hotel, dimana di satu lantai langsung terbagi menjadi kamar-kamar.
Keuntungan tinggal di Asrama: selain harga murah, kamu akan tinggal bersama banyak orang dari berbagai macam negara, tentunya ini bagus untuk bisa melatih bahasa Jerman kamu dan juga memperluas pergaulan.
Kerugian tinggal di Asrama: berdasarkan cerita dari beberapa teman, ada beberapa dari mereka yang mengaku cukup sering terganggu karena di asrama mereka sering diadakan party. Selain itu, jika kamu tinggal di asrama dimana kamu harus berbagi kamar mandi / dapur, terkadang ada juga tetangga yang kurang bersih dalam memakai dapur / kamar mandi.

2. WG (Flatshare)
Sebagian besar dari mahasiswa yang tidak mendapatkan tempat di Studentenwohnheim kebanyakan tinggal di WG / flatshare, dimana beberapa orang mahasiswa (misal 2-5 orang) menyewa sebuah apartemen, dan setiap orang mendapat satu kamar. Biasanya mereka berbagi daput, kamar mandi, biaya internet dan listrik, dll. 
Keuntungan tinggal di WG: Jika kamu menemukan flatmate yang cocok dengan kamu, maka tinggal di WG bisa menjadi sangat seru, dimana kamu bisa melakukan kegiatan bersama dengan flatmate kamu. 
Kerugian tinggal di WG: Harga kamar WG biasanya lebih mahal dari harga Studentenwohnheim, dan seringkali tidak all inclusive, dimana kamu harus membayar listrik dan telefon secaa patungan. Selain itu ada kemungkinan kamu kurang cocok dengan flatmate di WG.

3. Einzelapartment (studio apartment)
Alternatif lainnya adalah memiliki apartemen sendiri berupa Einzelapartment. Layaknya studio apartment, kamu mendapat 1 kamar dengan kamar mandi dan dapur sendiri.
Keuntungan tinggal di Einzelapartment: Pastinya kamu lebih memiliki kebebasan jika tinggal di apartment, karena kamu tinggal sendiri. Selain itu kamu juga tidak perlu share kamar mandi dan dapur dengan orang lain.
Kerugian tinggal di Einzelapartment: Segala sesuatu harus kamu urus sendiri, kebanyakan Einzelapartment bahkan tidak möbliert, jadi kamu harus membeli mebel sendiri, mendaftarkan paket internet, dll. Ini akan menjadi repot jika kamu misal harus pindah dari apartemen kamu dan harus mengangkut semua mebel. Tinggal sendiri juga kadang bisa membuat kamu merasa kesepian. 

Dari 3 jenis tempat tinggal ini, tentunya tergantung kamu masing-masing, mana yang lebih cocok. Tapi bagi mahasiswa-mahasiswa baru, saya sarankan untuk tidak berpatok pada satu jenis tempat tinggal saja dalam mencari tempat tinggal, karena mencari akomodasi di Jerman bukan hal mudah, sehingga untuk bisa mendapat tempat tinggal sendiri saja sudah merupakan suatu keberuntungan.

Saturday, March 1, 2014

Sistem Kuliah di Jerman

Tidak terasa saya telah berkuliah di TU München selama 1 semester. Meskipun saya sendiri masih sangat baru di Jerman, tapi saya akan mencoba menceritakan apa yang saya dapatkan selama berkuliah 1 semester di Jerman ini, terutama mengenai sistem dan struktur perkuliahan di Jerman. Perlu diingat bahwa tulisan saya ini berdasarkan apa yang saya alami di TU München, tentunya untuk setiap universitas atau jurusan tidak selalu sama.

1. Tidak ada sistem SKS
Salah satu hal yang pernah diutarakan orang tua saya sebelum saya berangkat untuk melanjutkan studi yaitu, "Kalau bisa ambil SKS sebanyak-banyaknya, biar cepet selesai kuliahnya". Dari cerita teman-teman yang berkuliah di Indonesia sendiri memang setahu saya terdapat sistem SKS, dimana jika kamu mengambil banyak SKS maka kamu bisa lulus lebih cepat. Di jurusan saya tidak berlaku sistem seperti ini. Setiap semester kamu akan mendapatkan jadwal pelajaran (Stundenplan) dan disini terdapat list mata kuliah wajib (Pflichtmodul), yang berarti mata kuliah ini harus diambil pada semester ini, dan juga mata kuliah pilihan (Wahlpflichtmodul). Setiap mata kuliah Wahlpflicht ini memiliki kredit poin tertentu. Universitas akan memberitahukan, berapa banyak kredit yang harus kamu kumpulkan selama masa kuliah. Misal, untuk jurusan saya, saya harus minimal mengumpulkan 24 kredit poin (untuk mata kuliah pilihan saja).

2. Perkuliahan (Vorlesung)
Satu kali pertemuan biasanya berlangsung selama 1 jam atau 2 jam pelajaran, dimana 1 jam pelajaran = 45 menit. Di Jerman berlaku kebiasaan "Akademisches Viertel", yaitu misal: di jadwal pelajaran ditulis bahwa mata kuliah tersebut berlangsung pada pukul 8 - 10. Pada prakteknya, perkuliahan akan dimulai 15 menit setelah jam 8, dan diakhiri 15 menit sebelum jam 10. 

3. Ruang Kuliah (Hörsaal)
Khususnya bagi mahasiswa Bachelor, biasanya semester-semester awal, kamu akan bergabung dengan mahasiswa-mahasiswa dari jurusan lainnya yang mirip dengan jurusan kamu, karena pada semester awal biasanya mata kuliah yang kamu ambil adalah mata kuliah dasar yang juga dipelajari oleh mahasiswa dari jurusan lain, seperti Kimia, Fisika, dll. Jadi jangan heran, jika ruang perkuliahan dipenuhi dengan 300 hingga 500 orang mahasiswa. Seiring dengan berjalannnya waktu, jumlah ini akan makin mengecil, mengingat pelajaran kamu yang juga makin spesifik.

4. Ujian
Kebanyakan jadwal ujian hanya satu kali tiap semester, yaitu pada akhir semester. Tidak ada sistem UTS. Selain itu, jadwal ujian untuk universitas dan Fachhochschule juga berbeda. Di universitas, ujian dijadwalkan pada 2 minggu sebelum dan sesudah libur semester. Sedangkan pada Fachhochschule, ujian berlangsung sebelum libur semester, jadi kamu bisa benar-benar menikmati liburan.

5. Absensi
Di Jerman tidak ada absensi, jadi kamu benar-benar dibebaskan dari keharusan untuk datang ke perkuliahan. Yang penting, lulus ujian. Ada mata kuliah-mata kuliah tertentu yang mewajibkan kamu untuk hadir (misal mata kuliah peraturan-peraturan di laboratorium). Untuk mata kuliah seperti ini kamu akan diberitahukan sebelumnya bahwa kamu harus hadir.

6. Praktikum
Untuk semester pertama ini saya baru melakukan 1 Praktikum, yaitu praktikum Fisika. Praktikum ini juga pada akhir masa praktikum ada ujian praktek, dimana ini akan dinilai. Selama praktikum kamu akan ditemani oleh tutor / mahasiswa pembimbing untuk membantu kamu jika kesulitan (tentunya tidak pada saat ujian). Biasanya selain harus praktek, kamu juga harus menulis Protokoll atau laporan praktikum.

7. Übung / Tutorial
Pada saat perkuliahan / Vorlesung kebanyakan professor akan mengajarkan teori-teori, sedangkan untuk praktek dan penyelesaian soal akan dikerjakan pada saat Übung. Pengajar Übung / Tutor biasanya adalah mahasiswa juga. Di Übung ini kamu akan diberi soal dan diberi kesempatan untuk bertanya jika kamu merasa kesulitan mengerjakan.


Sebenarnya masih ada banyak aspek-aspek yang belum saya tulis, seperti magang, karya wisata (Exkursion), dan lain sebagainya, karena saya belum melakukan hal-hal tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu tentunya post ini akan saya update lagi, jika hal-hal tersebut sudah saya lakukan.

FAQ

[UPDATED 20.05.2017]

Sejak mulai menulis blog ini saya sering mendapatkan pertanyaan seputar studi di Jerman yang sebenarnya sudah saya tulis dengan jelas di post-post saya. Sebagian pertanyaan yang ditanyakan umumnya sama, maka dari itu saya mencoba mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan ini di halaman FAQ ini. Saya mohon bagi pembaca untuk membaca dulu FAQ ini sampai habis, sehingga tidak perlu menanyakan hal yang sama. Jika ada pertanyaan atau hal yang kurang jelas, silakan meninggalkan komentar di post yang bersangkutan atau di halaman FAQ ini :)

Nanya dong, gimana caranya kuliah ke Jerman?
Tolong baca blog ini dari awal ya, step by stepnya sudah saya tulis di halaman Home :)

Apakah saya wajib membayar 8.040 Euro untuk ke Jerman?
Ya, untuk bisa mengajukan visa studi kamu wajib mempunyai rekening di Deutsche Bank dan di dalam rekening tersebut harus sudah ada uang sebesar 8.040 Euro

Apa jumlah sebesar ini tidak bisa dicicil?
Bisa, asal pada saat pembuatan visa kamu harus sudah mentransfer 8.040 Euro

Berapa biaya hidup di München? Dengar-dengar München kota paling mahal di Jerman?
Jumlah ini relatif dan sangat ditentukan oleh besar sewa kamar (Miete) kamu. Memang benar, sewa Miete di München lebih mahal dari kota-kota lainnya untuk kamar privat. Jika kamu bisa mendapat kamar di Studentenwohnheim (asrama) maka kamu hanya perlu membayar sekitar 200-300 Euro per bulan. Untuk biaya-biaya lainnya saya rasa besarnya hampir sama dengan kota-kota lain di Jerman barat (seperti harga barang di supermarket, harga makanan di Mensa, dll.) Tentunya biaya hidup ini bervariasi, tergantung cara hidup kamu (apakah kamu memasak sendiri atau makan luar, dll.). Tapi saya rasa sekitar 750 Euro sudah sangat cukup untuk hidup di München. Untuk rinciannya di post ini.

Gimana caranya mendapat tempat tinggal?
Saya sudah pernah menulis juga post tentang ini, silakan kamu cari postingnya di blog ini.

Apakah ada beasiswa untuk S1 / Studienkolleg?
Sejauh yang saya tahu, tidak. Atau jika ada pun maka sangat jarang. Untuk beasiswa kebanyakan diperuntukkan untuk S2 atau Doktor.

Apakah di Jerman bisa bekerja sambilan?
Untuk Studienkolleg, saya kurang tahu pasti tapi seingat saya bisa. Untuk program S1 keatas, kita sebagai mahasiswa asing diberi kesempatan bekerja 120 hari full time dalam setahun. Gaji kerja untuk taraf student di Jerman sekitar €8-€12 per jam, tapi tentu saja ini bisa bervariasi tergantung dari jenis pekerjaan dan pemberi kerja. Tentu saja untuk membiayai biaya hidup kita di Jerman dalam setahun tidak mencukupi, maka dari itu deposit €8.040 sangat diperlukan. Salah satu syarat yang penting untuk bisa bekerja di Jerman adalah kemampuan bahasa Jerman. Silahkan membaca post ini untuk info lebih lengkap.

Untuk perpanjang visa, apa saya perlu €8.040 juga?
Ini sangat bergantung dengan tempat tinggal kamu. Di tempat saya München perlu jumlah uang minimal sekitar €7900 untuk memperpanjang visa, sedangkan di kota lain ada yang menetapkan jumlah minimal sebesar €5000 dan sebagainya. Silakan buka website Ausländerbehörde (Imigrasi) kota kamu masing-masing

Mana yang lebih baik, Studienkolleg di Indonesia atau Jerman?
Untuk info lengkap tentang Studienkolleg ada di halaman ini. Pertanyaan yang sama juga sudah saya jawab disana.

Nilai ujian bahasa Jerman / Ijazah saya sekian, apa cukup untuk diterima di Studkol XX / Universitas Y?
Dimohon untuk tidak menanyakan hal-hal seperti ini ya, karena jawaban saya akan selalu sama: tidak tahu. Masalah kamu diterima atau tidaknya hanya pihak yang bersangkutan yang bisa menentukan, dan setiap tahun bisa berubah jadi saya tidak bisa memberikan garansi apakah dengan nilai kamu sekarang kamu bisa diterima / tidak.

Saya sudah mengapply visa pada tanggal X bulan Y, tapi sampai sekarang visa saya belum keluar, apakah visa saya diterima? Kapan visa saya bisa keluar? Apakah karena melakukan hal X / Y akan mempengaruhi diterima / ditolaknya visa saya?
Seperti saya tulis diatas, saya tidak bisa memberi jawaban kapan visa kamu akan keluar, apakah visa kamu akan diterima. Saya hanya bisa memberi tahu syarat-syarat pengajuan visa, apa yang saya bawa dan apa yang saya lakukan ketika saya mengajukan visa. Sepengetahuan saya, so lange kamu sudah memenuhi syarat-syarat yang diminta oleh kedutaan serta memiliki tujuan yang jelas untuk kuliah di Jerman maka pengajuan visa kamu akan diterima. Ditolaknya visa biasanya karena syarat yang belum lengkap atau belum memiliki tujuan yang jelas (misal, hanya untuk Sprachkurs). Tapi kembali lagi, saya tidak bisa menentukan apakah visa kamu akan keluar atau tidak. Jika kamu memiliki pertanyaan tentang visa kamu, ragu apakah dokumen kamu sudah lengkap atau belum, silakan tulis email ke Bagian Visa di Kedutaan Jerman.

Apa saya bisa minta email / Whatsapp / Line / Facebook untuk bertanya lebih lanjut?
Karena berbagai alasan maka saya mohon maaf bahwa saya tidak bisa mencantumkan alamat email pribadi / nomor telepon / Facebook / Line. Untuk masukan, saran, pertanyaan, bisa kamu tulis di bagian "Comments". Saya selalu mendapatkan email dari Blogger, jika ada yang menulis komentar di blog ini, jadi komentar kamu pasti akan terbaca. Mohon maaf jika komentar kamu tidak bisa langsung saya balas khususnya di masa-masa ujian dimana saya juga jarang online dikarenakan harus mempersiapkan ujian. Selain itu, dengan meninggalkan comment pertanyaan kamu bisa dilihat oleh semua pembaca, sehingga meminimalkan kemungkinan pertanyaan dobel.

[UPDATE 20.05.2017]
Hallo, saya lulusan Studkol Indo mau mendaftar ke TUM, apa harus apply lewat Uni-Assist?
Tidak. Bisa dibaca disini, bagian: "Who does not have to apply via uni-assist?" tertulis "Applicants who have completed preparatory studies in a Studienkolleg in Germany". Jadi jika sudah selesai Studienkolleg dan mempunyai ijazah FSP, bisa apply langsung ke TUM.

Jika ada yang kurang jelas atau ada pertanyaan lainnya yang ingin ditanyakan, silakan tulis komen di bawah ini. Baca juga sebelumnya posting-posting saya yang lainnya, karena bisa saja pertanyaan yang ingin kamu tanyakan sudah pernah saya bahas sebelumnya. Semoga membantu!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...