Monday, September 21, 2020

Menulis Masterarbeit di Perusahaan Jerman

 Hallo para pembaca,

tidak terasa telah sekitar 3 tahun saya tidak menulis blog ini. Post terakhir saya berjudul menulis Bachelorarbeit. Sejak post terakhir itu, saya sekarang sudah lulus studi Master saya. Berbeda dengan Bachelorarbeit yang saya kerjakan di universitas, saya mengerjakan Masterarbeit atau master's thesis saya di sebuah perusahaan. Ada beberapa perbedaan antara mengerjakan thesis di universitas dan di perusahaan. Maka dari itu, saya ingin membagikan pengalaman saya

Sebelum membaca selanjutnya, perlu diingat bahwa yang saya tulis berasal dari pengalaman pribadi saya, jadi bisa saja pengalaman kalian berbeda. Tapi mungkin pengalaman saya bisa menjadi pertimbangan, bagi kalian yang sedang bingung dimana harus mengerjakan tugas akhirnya.

Maksudnya bagaimana ya, mengerjakan Masterarbeit di universitas dan di perusahaan?

Bagi yang belum familier, di universitas di Jerman kita diberi kesempatan untuk menulis tugas akhir di universitas (dalam arti penelitian di salah satu institut di universitas tersebut) ataupun di perusahaan (penelitian di sebuah perusahan, kemudian hasilnya ditulis menjadi sebuah thesis untuk kelulusan studi kita). Biasanya di universitas, lebih banyak yang menulis Masterarbeit di universitas sendiri, karena memang universitas lebih research-oriented. Sedangkan di university of applied sciences atau Hochschule, siswa lebih dianjurkan menulis Masterarbeit di perusahaan, karena memang Hochschule lebih berorientasi ke praktek. 

Apa keuntungan dan kerugian mengerjakan Masterarbeit di perusahaan?

Keuntungan yang pertama, tentu saja, dalam segi finansial. Biasanya, kita akan diberi gaji untuk menulis Masterarbeit di perusahaan. Gajinya mungkin tidak selalu besar, namun biasanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sebagai mahasiswa. Jika dibandingkan dengan universitas, kebanyakan mahasiswa yang mengerjakan tugas akhir di universitas tidak digaji. 

Selain itu, jika memang kita setelah lulus memiliki tujuan untuk bekerja di perusahaan / di industri, menulis Masterarbeit di perusahaan dapat menambah pengalaman, sama halnya dengan magang / praktikum. Tentunya ini sangat penting untuk menjadi modal mencari pekerjaan. Lain halnya jika kita memang berencana untuk melanjutkan studi S3, dimana mungkin mengerjakan Masterarbeit di universitas akan lebih menguntungkan.

Namun, untuk mencari Masterarbeit di perusahaan prosesnya lebih sulit dan lebih lama daripada di universitas. Jika di universitas, kita cukup melihat topik yang kira-kira menarik dan mengkontak calon pembimbingnya. Di perusahaan, kita harus melihat apakah mereka membuka lowongan untuk siswa Masterarbeit. Ini karena perlu usaha yang besar juga bagi perusahaan untuk membimbing siswa Masterarbeit, mereka harus memeriksa thesis, memiliki sebuah proyek yang bisa dijadikan tema Masterarbeit, dll. Jadi, tidak semua perusahaan mau menerima siswa untuk Masterarbeit. Selain itu, di universitas saya sendiri, mahasiswa tidak begitu di encourage untuk mengerjakan Masterarbeit secara extern. Di fakultas saya, mahasiswa yang ingin mengerjakan Masterarbeit external harus mencari Professor di universitas yang bersedia untuk menjadi pembimbing dan menilai Masterarbeit kita. 

Selain lebih susah, menjadi Masterarbeit di perusahaan juga biasanya berarti waktu kerja kita sesuai dengan kontrak kerja, jadi lebih tidak fleksibel dibandingkan dengan mengerjakan Masterarbeit di universitas. Ini berarti, biasanya juga tidak bisa diselingi dengan kerja sambilan. Selain itu, karena kita kerja sesuai kontrak, maka biasanya kita juga harus selesai Masterarbeit tepat waktu.

Terakhir, biasanya bimbingan yang kita dapat di universitas biasanya lebih baik. Ini dikarenakan di universitas, biasanya topik yang kita kerjakan adalah topik disertasi dari dosen pembimbing kita, atau topik riset dari institut kita, sehingga pembimbing lebih fokus dengan topik tersebut. Sedangkan di perusahaan, selain topik Masterarbeit kita, pembimbing biasanya masih harus mengerjakan kegiatan perusahaan lainnya, atau lebih sering traveling, meeting, dll. sehingga waktu untuk konsultasi / membimbing mungkin saja kurang.

Bagaimana proses mendaftar Masterarbeit di perusahaan?

Untuk saya sendiri, proses hingga mendapatkan persetujuan Masterarbeit sekitar 2 bulan. Saya melihat lowongan-lowongan di perusahaan untuk Masterarbeit, biasanya mereka mengiklankan dengan nama "Abschlussarbeit" atau "Bachelorand/Masterand", kemudian mendaftar lowongan ini. Ketika mendaftar, saya mengirimkan CV, cover letter, serta dokumen-dokumen seperti ijazah, transkrip nilai, dll. Di beberapa perusahaan, saya juga mencoba mengirimkan Initiativbewerbung.

Setelah beberapa minggu, saya akhirnya dipanggil untuk interview hingga kemudian akhirnya diterima oleh satu perusahaan. Namun, belum selesai prosesnya sampai disini. Seperti yang saya sudah tuliskan diatas, saya masih harus mencari Professor di universitas yang bersedia untuk membimbing saya. Untuk itu, saya mengirimkan email ke professor-professor di fakultas saya yang memiliki bidang research yang kira-kira berhubungan dengan topik Masterarbeit. Setelah ditolak oleh beberapa professor, beruntung saya pernah mengikuti satu mata kuliah pilihan dengan seorang professor dimana mahasiswa yang ikut disana hanya 2 orang, sehingga professor tersebut ingat dengan saya. Professor tersebut akhirnya setuju untuk menjadi professor pembimbing. 

Setelah mendapat persetujuan ini, saya harus mengirimkan formulir ke fakultas saya untuk mendaftarkan Masterarbeit external. Setelah mendapatkan persetujuan dari fakultas, baru saya boleh memulai Masterarbeit ini. 

Selama mengerjakan Masterarbeit, saya mengirimkan update secara rutin ke professor saya, sehingga dia kira-kira tahu apa isi Masterarbeit saya. Setiap dua minggu saya mengirimkan update singkat dan setiap bulan saya menemui professor saya secara fisik untuk mendiskusikan status pengerjaan Masterarbeit.

Apa yang harus diperhatikan jika ingin Masterarbeit di perusahaan?

Setelah menjalani panjangnya proses mencari dan mengurus pendaftaran Masterarbeit external, menurut saya ada dua hal penting yang harus diperhatikan:

  • Mulai menjalin kontak dengan professor sedini mungkin. Tidak perlu jadi murid kesayangan professor, tapi cukup bahwa paling tidak professor ingat dengan kita. Ini tentunya mempermudah untuk mendapatkan professor untuk menjadi pembimbing dan juga jika professor ini akhirnya menjadi pembimbing kita pun, akan lebih gampang berkomunikasi jika professor tersebut sudah kenal dengan kita sebelumnya.
  • Membuat rencana yang jelas tentang scope / isi Masterarbeit kita dengan pembimbing perusahaan dan professor. Salah satu masalah yang biasanya terjadi adalah perusahaan lebih fokus kepada sisi komersial, sedangkan universitas lebih fokus pada riset, sehingga ada kalanya isi dari Masterarbeit berbeda jauh dengan ekspektasi professor, yang membuat kita harus kerja dua kali untuk memuaskan keinginan perusahaan dan universitas. Maka dari itu, scope dari Masterarbeit yang akan dikerjakan harus didefinisikan dari awal, dan disetujui oleh pembimbing perusahaan dan professor. Penting juga untuk melakukan update rutin kepada professor, jadi jika professor kurang setuju dengan sesuatu, bisa langsung diperbaiki. Jangan sampai kita sudah hampir selesai, lalu ternyata menurut professor apa yang kita tulis benar-benar tidak sesuai, dan banyak bagian yang harus diperbaiki. Selain itu, jika kita dari awal sudah mendefinisikan scope yang jelas, maka meminimalisir kemungkinan untuk pembimbing meminta kita menambah / memperluas lagi tugas yang harus kita kerjakan.

Overall, menurut saya baik menulis tugas akhir di universitas maupun di perusahaan, sama-sama ada keuntungan dan kerugiannya. Jika kalian memiliki kesempatan, tidak ada salahnya untuk mencoba dua-duanya! Selamat menulis!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...